PERENCANAAN PERKERASAN PARALEL TAXIWAY DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUWATA TARAKAN – KALIMANTAN UTARA

Sarana airside di Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan harus dapat
mengantisipasi lonjakan penumpang di 20 tahun kedepan. Maka dari itu penelitian
ini bertujuan untuk mewujudkan nilai transportasi udara yang aman, efektif dan
efisien. Kondisi existing di Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan saat ini
mempunyai tiga landas hubung (Taxiway Charlie, Alpha dan Bravo) , 1 Runway
(Runway 24-06) dan 2 Apron (West Apron dan Main Apron). Pesawat kritis yang
beroprasi saat ini adalah B-737 900ER. Runway 24-06 hanya menggunakan system
one Take-Off landing dimana posisi pesawat yang akan Take-Off berada pada
posisi Runway 24 dan posisi pesawat Landing pada Runway 06. Kemudian pesawat
yang akan Take-Off hanya dapat melewati Taxiway Alpha sebagai Taxiway yang
letaknya paling dekat dengan Runway 24. Maka dari itu pesawat yang harus Take-
Off harus Cross Runway terlebih dahulu agar pada posisi siap Take-Off. Maka dari
itu perlunya perencanaan Parallel Taxiway pada Runway 24 guna efisiensi waktu
pada saat pesawat melakukan Take-Off.
Peneliti menghitung prediksi Karakteristik volume dan saat puncak yaitu
bulan puncak dan jam puncak (peak hour, peak day, peak month) pergerakan
penumpang, pesawat terbang, kendaraan, barang, dan pos.Kemudian Jumlah tipe
pesawat udara yang dibutuhkan untuk kebutuhan peramalan. Dan yang terakhir
Jumlah pesawat terbang penerbangan umum dan jumlah pergerakan yang
diakibatkannya dengan metode Analisa Peramalan.
Kemudian penulis menggunakan metode FAA Manual guna perhitungan
tebal perkerasan Lentur. Kemudian digunakan software COMFAA dan
FAARFIELD guna validasi perhitungan tebal perkerasan yang menggunakan
metode FAA Manual. Kemudian penggunaan software Autocad 2016 guna
menggambar Teknik desain Paralel taxiway sesuai pada Aerodrome Design Manual
Part 2- Taxiway, Apron and Holding Bays.
Kata kunci: Parallel Taxiway, Pertumbuhan Jumlah Penumpang, software
COMFAA dan FAARFIELD